Selasa, 07 November 2023

Mengenal Tradisi Potong Jari di Suku Dani, Papua


Indonesia dikenal dengan beragam tradisi suku dan budaya, setiap suku memiliki ritualnya masing-masing, terutama dalam beberapa acara adat termasuk acara kematian. Setiap suku memiliki ritual tersendiri untuk menunjukkan rasa duka akibat kehilangan anggota keluarganya mulai dari ritual biasa sampai ritual yang cukup ekstream seperti yang dilakukan oleh Suku Dani.

Suku Dani merupakan salah satu suku yang terkenal dan terbesar yang ada di Papua, Suku Dani sendiri juga terletak di wilayah Lembah Baliem yang ada di bagian Tengah pegunungan Jayawijaya Papua. Suku ini hidup berkelompok dan tinggal dirumah – rumah yang disebut Honai. Mereka juga masih memegang teguh adat dan kebiasaan dari nenek moyang dan masih menggunakan teknologi neolitik dari masa lalu. Kaum laki – laki suku ini juga menggunakan koteka untuk menutupi kemaluan dan para wanitanya menggunakan pakaian rumbai yang terbuat dari rumput dan serat. 

Bagi suku yang bermukim di papua, kebersamaan sangatlah penting bagi mereka, oleh sebab itu disaat mereka kehilangan anggota keluarga, mereka akan memotong ruas jarinya. Biasanya jika yang meninggal adalah orang tuanya maka mereka akan memotong dua ruas jari, tetapi jika sanak saudaranya yang meninggal maka hanya satu ruas jari yang mereka potong. Sebelum Suku Dani memotong ruas jarinya, mereka akan membaca mantra terlebih dahulu. Tradisi ini dikenal sebagai Iki Palek, jari yang dipotong menunjukkan berapa banyak anggota keluarga mereka yang meninggal. Walaupun mayoritas dari tradisi ini yaitu wanita, tetapi pria juga ikut melakukannya sebagai bentuk kesedihannya yang mendalam.

Menurut anggota Suku Dani bahwa menagis saja tidaklah cukup untuk melambangkan kesedihan yang dirasakan. Rasa sakit dari memotong jari dianggap mewakili hati dan jiwa yang tercabik - cabik karena kehilangan. Suku Dani juga memiliki alasan lain untuk melakukan tradisi Iki Palek yaitu karena, jari dianggap sebagai symbol harmoni, persatuan, dan kekuatan. Bagian tubuh tersebut juga menjadi lambang hidup bersama sebagai satu keluarga, satu marga, satu rumah, satu suku, satu nenek moyang, satu sejarah, satu bahasa, dan satu asal. Dalam Bahasa papua disebut ”Wene Opakima Dapulik Welaikarek Mekehasik”.

Biasanya anggota Suku Dani akan menggunakan pisau tradisional, parang, dan kapak untuk memotong jarinya. Terkadang, mereka mengikat jari mereka dengan benang selama beberapa waktu sampai aliran darahnya berhenti. Disaat aliran darah berhenti, barulah pemotongan jari dilakukan agar mengurangi darah yang keluar. Selain menggunakan senjata tajam, Suku Dani juga menggunakan gigi untuk memotong jari mereka dengan mengigitinya hingga putus. Jari – jari yang sudah diputuskan, mereka akan mengikatnya dengan daun dan akan mengalami proses penyembuhan natural yang diperkirakan membutuhkan waktu selama sebulan untuk sembuh. Serta, Mereka juga menguburkan jarinya yang sudah dipotong ketempat suci atau diletakkannya di dekat makam keluarganya yang meninggal.

Tetapi Tradisi Iki Palek ini sudah mulai menghilang dikarenakan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan agama. Meskipun sudah mulai menghilang, anggota Suku Dani masih bisa ditemui seperti orang – orang tua yang telah kehilangan jari – jarinya sebagian dari tradisi Iki Palek.

 

Dibuat oleh : Jeni Wiwi - 115210325

             

12 komentar:

Merek yang dikira dari luar negeri ternyata dari Indonesia Loh!!

 Banyak brand alias merek dagang ternama yang produknya tersebar di Indonesia. Namun banyak pula yang mengira brand-brand tersebut berasal d...